Ma'af, Telinga Setebal Tembok
Tak peduli bisikan, terus saja mendengar mereka walau kadang alirannya menyengat ulu hati. Mencoba untuk mengerti suara bising jalanan sekedar penawar. Mendengarnya saja kadang bikin tuli namun ulu hati ini masih cukup mampu menampung. Cukupkan saja telinga ini dari kebengkakan dengan tidak berkompromi dengan rasa, terkadang otot ini ingin naik menikam. Kau tahu suara yang membengkakan terkadang indah dengarkanla dengan rasa.
Tidak pernah menarik alat ukur tukang batu ketebalan ini sudah cukup berasa, dari ujung liang hingga cuping tertipis. Mencari makna apa yang telingaku cicip, tak ada manis tak ada juga getir datar begitu saja. Mengangguk itu yang diisyaratkan telinga, derap langkah sering kali membelokan. Biarlah dan sudahlah, tak perlu direnungkan ketebalan ini adalah awal dari sesuatu yang tak pernah berujung.
Ma'af, Telinga Setebal Tembok
2010-10-09T22:03:00+07:00
E.S
Langganan:
Posting Komentar
(Atom)
Postingan Populer
-
Untuk sekian kali aku mau ngomongin seputar otomotif,kali ini tentang transmisi otomatic kendaraan roda 4 atau mobil.Kita tahu untuk jenis t...
-
Tulisan ini khusus untuk yang belum tahu dan ingin tahu cara upload foto,video dan create album facebook langsung dari Handphone,tanpa MMS a...
-
Free Live Cam Chat Room - Live videochat - WebCams - Video Chat - Adult Web Cam Chat Rooms - Amateur Webcams - Free Webcams Live Shared vi...
-
Sedikitnya ada 3 di group Facebookku,dimana ke 3 nya bermotif menjajakan wanita.Walaupun masih terkesan agak hati-hati,mereka cukup jelas.&q...
-
Enggak jauh dari postingan saya sebelumnya, dimana hal yang berhubungan dengan sex selalu menjadi obyek pembicaran dan hiburan yang eng...
-
Akhirnya mengurusi lagi blog sederhana ini dengan sedikit paksaan dari diri saya sendiri, bukan berarti sudah melepaskan diri dari blogger h...
-
Antara aku dan wanita..hmmmh aku lelaki sejati sudah pastinya wanita yang kusuka,tak lebih dan tak kurang ini tentang cinta,cinta yang past...