Ungkapkan Dengan Mawar

Bunga mawar, amaranth red, atau yang memiliki warna merah menyerupai amaranth, ber­arti kasih yang sudah ada sejak lama. Warna merah amaranth begitu pekat, artinya mung­kin si pem­beri sudah menan­tikan sejak lama untuk menyam­paikan ung­kapan hatinya ini. Cardinal red, atau warna merah kardinal ber­arti has­rat yang ter­pen­dam, biasanya diberikan oleh seseorang yang memiliki per­asaan suka, namun tidak per­nah menun­juk­kan­nya – dan kali ini dia ber­niat mengungkapkannya.

Di sisi lain, car­mine red atau warna merah kar­min menun­jukkan has­rat yang palsu. Saya tidak begitu paham di mana bahasa ini akan digunakan, apakah untuk mem­beritahukan bahwa per­asaan­nya selama ini adalah per­asaan yang palsu? Seba­gai per­min­taan maaf yang tidak bisa ter­ucap? Entah­lah, namun yang pasti sebaik­nya Anda tidak mem­berikan mawar warna merah kar­min pada pasangan anda, atau mung­kin Anda akan men­dapatkan tam­paran. Pun bagi Anda yang menerima mawar merah kar­min, jangan ter­senyum ter­sipu malu, atau mung­kin akan menyesel kemudian karena melewatkan sesuatu sebelumnya.
Mawar hitam sering­kali kita sak­sikan pada upacara-upacara pemakaman. Ini melam­bangkan kematian, keben­cian dan ucapan selamat ting­gal. Jika Anda memiliki sahabat dekat atau kekasih yang akan pergi jauh dan mung­kin tidak akan per­nah kem­bali lagi, setang­kai mawar hitam adalah tanda bahwa Anda telah melepas­nya pergi.

Mawar warna oranye atau menyerupai koral laut ber­arti menan­dakan has­rat atau per­asaan suka yang sedang tum­buh. Walau tidak ber­arti sepenuh­nya itu adalah cinta, namun setidak­nya jelas ung­kapan­nya adalah ada per­asaan suka yang sedang tum­buh di dalam hatinya.
Mawar ungu atau laven­der meng­ung­kapkan kasih, kelem­butan, keeleganan, dan keutuhan/kesempurnaan. Ini adalah mawar dari buah pikiran yang penuh kehangatan dan kein­dahan, kadang dengan sedikit hiasan akan men­jadi tanda kesejahteraan, kemewahan atau kekuasaan yang bisa menyediakan semuanya itu. Warna laven­der kadang dapat disubs­titusi dengan warna biru.
Mawar dengan warna peach pucat mem­berikan tanda per­sahabatan dan hubungan sosial. Kadang warna peach pucat sering disam­paikan seba­gai mawar warna merah muda (pink). Jika seseorang menawarkan pilihan antara mawar merah atau merah muda, maka pilihan bisa jadi jawaban akan hubungan yang selan­jut­nya, apakah akan men­jadi sahabat atau ber­lan­jut ke hubungan asmara.
Namun ada beberapa marah dengan warna merah mudah yang lebih cerah dan lebih lem­but. Biasanya mawar ini diberikan untuk menyatakan bahwa Anda memahami sesuatu yang sedang ber­lang­sung, atau Anda ber­sim­pati pada seseorang yang sedang sakit.

Tidak hanya warna, rang­kaian mawar juga memiliki bahasa yang ter­sin­diri. Cam­puran merah putih atau kum­pulan mawar putih dibatasi oleh ling­karan mawar merah ber­makna per­satuan, ini bisa digunakan untuk merayakan suatu ben­tuk per­satuan, misal­nya per­ingatan hari jadian atau per­nikahan. Dan tentu saja bisa men­jadi bagian dari per­ayaan dir­gahayu kemerdekaan Republik Indonesia.

Mawar merah dan kuning bersama-sama menyam­paikan per­saan suka cita, bahagia, dan pel­ba­gai per­asaan positif lain­nya, seakan-akan men­jadi has­rat yang ber­sinar dari dalam hati seseorang.

Mawar oranye dan kuning bersama-sama bisa ber­makna antusiasme, has­rat dan hal-hal yang mem­berikan semangat pada sebuah hubungan. Sedangkan warna putih dan warna koral ter­ang­kai ber­sama biasanya sama dengan ucapan, “eng­kaulah bidadariku, dan aku ingin men­jadi pen­dam­pingmu hingga akhir napasku.”
Sebenar­nya warna kuning (mawar kuning) itu sen­diri adalah sim­bol kehangatan dan per­sahabatan. Namun pada zaman Ratu Vik­toria dulu (jika saya tidak salah ingat), mawar kuning diang­gap seba­gai tanda kecem­buruan. Konon dalam kisah klasik Mus­lim (koreksi jika saya keliru), mawar kuning merupakan tanda penipuan dan peng­khianatan, dan beberapa hal tanda tabu. Di Mek­siko, mawar ini adalah tanda kematian. Di Pran­cis men­jadi lam­bang para kaum bidah. Karena banyak riwayat yang mem­berikan kesan tidak baik pada bahasa mawar kuning, maka kini walau ber­makna kebebesaan, kebahagiaan dan per­sahabatan, mawar kuning juga tetap jarang digunakan.

Jika saya sen­diri menyukai mawar putih, merupakan ung­kapan bahasa dari kesucian dan kemur­nian, beberapa menyam­paikan­nya seba­gai tanda keren­dahan hati. Dalam tradisi Nas­rani lama (kem­bali koreksi saya jika keliru), Bunda Maria juga dip­resen­tasikan seba­gai mawar putih, sim­bol kemur­nian­nya. Dalam budaya Amerika lama, mawar putih adalah lam­bang kebahagiaan dan keamaanan, dan digunakan dalam pel­ba­gai acara per­nikahan. Pun dikenal juga seba­gai nama “bunga cahaya” – the flower of light.
Di Skot­lan­dia, jika sekun­tum mawar putih merekah pada musim gugur, maka katanya itu adalah tanda per­nikahan yang lebih awal. Di Wales (Ing­gris), mawar putih melam­bangkan sesuatu yang tidak ber­dosa dan keheningan, biasanya diletakkan pada makam seorang anak kecil.
Tidak hanya warna dan rang­kaian saja, jum­lah mawar juga menan­dakan sebuah bahasa yang berbeda-beda.
Setang­kai bunga mawar meng­ucapkan keseder­hanaan. Dua tang­kai bunga mawar meng­ucapkan rasa terima kasih. Dua tang­kai bungan mawar yang dirang­kai satu menan­dakan per­tunangan atau per­nikahan yang sudah dekat.

Rang­kaian 12 bunga mawar menan­dakan deklarasi/pernyataan cinta yang tidak ter­ban­tahkan (ultimate declaration of love). Semen­tara 25 tang­kai bunga mawar disam­paikan saat mem­berikan ucapan selamat, namun 50 tang­kai bungan mawar ber­arti meng­ung­kapkan cinta yang tak ber­syarat (uncon­ditio­nal love).
Satu kun­tum mawar yang merekah secara sem­purna ber­makna “aku men­cin­taimu” – jadi jangan mem­berikan mawar yang setengah mekar ketika meng­ung­kapkan cinta karena itu ber­arti cinta yang tidak pasti. Walau beberapa wanita lebih menyukai mawar yang belum mekar sepenuh­nya, sehingga mereka bisa melihat­nya mekar. Saya tidak tahu apakah ini insting mereka untuk melihat cinta padanya tum­buh dan men­jadi penuh sejalan ber­lalunya waktu, atau hanya kesukaan saja.
Jika Anda menerima satu mawar yang mekar penuh dirang­kai dengan dua kun­cup mawar yang belum mekar, itu ber­makna cinta yang dirahasiakan. Sedangkan menerima mawar yang telah dihilangkan durinya ber­arti “cinta pada pan­dangan pertama”.

Pun jika Anda hanya menerima daun mawar dan bukan bunga mawar, itu adalah sim­bol harapan. Seseorang mem­berikan Anda harapan, sekarang ting­gal apakah Anda akan merawat harapan itu dengan baik.
Pola pem­berian juga meng­an­dung arti, misal dileng­kungkan ke kanan atau ke kiri, sim­pul pita pengikat ada di kanan atau di kiri. Di terima dengan tangan kanan atau tangan kiri. Disisipkan di dada kiri, di ram­but atau di beberapa bagian tubuh lain memiliki bahasa ter­sen­diri. Mawar dari jenis yang ber­beda juga mem­berikan makna ber­beda, carolina rose – cinta itu ber­bahaya, China rose – kein­dahan itu selalu baru, coral rose – sam­paikan kein­dahanmu, Japanese rose – ilusi, tea rose – aku akan selalu meng­enangmu, wild rose – keseder­hanaan yang memesona, dan masih banyak lagi makna lain­nya. Nah, saya tidak mung­kin mem­beberkan semua di sini, tidak menarik lagi jika begitu.

Mawar adalah sebuah bunga yang memiliki sejuta bahasa, sebanyak ung­kapan hati manusia. Apakah Anda ter­masuk orang yang suka meng­ung­kapkan per­asaan dengan mawar?
 ( Tulisan Ini dari http://www.catatan.legawa.com/ )

Postingan Populer