Dari Kota Ini(Lagi)

Seperti burung, terbang pergi, kembali dan terbang lagi. Mengikuti mata air mencari tak pasti menggapai angan yang tak tentu arah mengejar mimpi yang tergantung. Sangat mengenal angin yang tak jarang membuat sayap berhenti mengepak, paham betul apa itu hujan yang sering kali memaksa paruh untuk berhenti mengenyam dan tahu benar apa itu panas yang sering kali cakar tak mampu mencengkram. Aku hanya ingin mengatakan aku tak lebih baik dari seekor merpati dan aku tak lebih indah dari seekor bangau. Lima tahun silam aku merasa harus pergi, terbang tanpa sayap mencengkram tanpa cakar dan mematuk tanpa paruh. Mencumbu sudut kota ini, bersenggama dengan setiap simpang, mencoba merayu lorong sempit berharap mau mengoral daerah intim pikiran dan mimpiku. "Nak pulanglah, tak cukupkah kau bersenang - senang dengan khayalanmu, tak puaskah kau bercinta dengan gelap." Seolah ibu memanggil. "Ma'afkan aku Ma, aku hanya aku yang tak mengerti bagaimana membuatmu tersenyum.", berlari sampai air berhenti membuatku kenyang, terbaring sampai dinding Mahoni lapuk dan berhenti seketika, Aku kembali setelahnya tanpa sisa. Dari Jembatan Kota ini, mencoba memahami lagi apa itu bercinta, apa itu bersenang - senang, dan apa itu terjatuh. Aku tak perlu bercinta dengan simpang berhias emas, aku tak butuh bersenggama dengan lorong berlapis permata, aku hanya ingin memeluk waktu dengan segenap keintiman dari sisa keterbatasan, kebodohan dan kepengecutanku. Izinkanku menyelasaikan apa yang harus kuselesaikan dengan segala kerendahan hati, Dari Kota ini(lagi)mungkin selamanya.

Dari Sungkem Temu Kangen Sampai Nembung Hingga Pantai Selatan

Tak banyak yang saya lakukan di Lebaran kali ini setelah menempuh perjalanan mudik 2 malam kurang dari 3 hari. Sesampai dirumah beberapa sa'at lalu, maaf saya tak sempat melanjutkan Celeb di blog saya ini. Banyak sebab pertama PC yang tak tersedia karena tempat tinggal saya di gunung, yang kedua untuk posting via My Sony Ericsson terkendala jaringan operator yang mandlap - mundlup alias sinyal operator cellular di kampung tidak bisa dipercaya (hari gini opt.henpon msh jelek) bisa di katakan gede omong(kq jadi ngemengin HP) dan warnet dikampung terlalu jauh. So sorry celeb blog saya jadi tersendat. Hari pertama Lebaran sudah menjadi tradisi dan kewajiban, Sungkem halal bihalal memohon ma'af ke yang lebih tua keliling kampung ( bukan minta sumbangan tau :) ) hanya untuk bersilahturahmi. Kali ini bukan di kampung dimana aku dilahirkan, namun kampung bapak tempat berdiri gubug huma belum jadi dan berantakan. Sungkem berlanjut hingga H+3, kerumah Simbah familly hingga calon mertua. Jangan tanyakan makanan suguhan yang pastinya enak karena saya cukup kenyang menikmati sungkeman yang menyenangkan. Pesan inbox penuh dengan ucapan Lebaran sampai saya tidak sempat membalasnya, dari sekian banyak pesan salah satunya pesan seorang teman yang mengundang untuk ngumpul di alun - alun kebumen. Sillahturahmi/Temu/Reuni Kangen Alumni SMK MA'ARIF 1 Kebumen lulusan 2005 TAV(Teknik Audio Video) harap berkumpul di depan Pendopo jam 7 malam, begitu inti inbox tersebut. Seneng banget rasanya bisa ngumpul bareng walau cuma sebentar dan tidak semua hadir. Hal yang lumayan dag dig dug serrrr, nembung/nyingset (ma'af saya kurang setuju dengan kata tunangan) sebagai awal dari sikap saya menunjukan bahwa saya serius akan meminang pasangan saya walau bukan sekarang, dan memohon ijin sekaligus menandai bahwa dia adalah milik saya. Dengan ini andaikan suatu sa'at ada orang lain yang meinginkanya saya harap tak ada yang berani mengganggu gugat. Bukan bapak atau mamak yang nembung justru kita percayakan sama pak kaum selaku pembicara dan eyang selalu wakil dari orang tua saya, Alhamdulillah sega niat baik selalu diridhoi ALLAH SWT amiiin. "berjalan di tepi pantai bermain ombak dan buih, aku disini kan bersamamu melihat biruu" sebuah lagu lawas dari Caffeine, kurang lengkap libur lebaran tanpa pantai dan kurang afdol tak bermain ombak. Pantai selatan Kebumen, selalu menjadi tempat favorit setiap tahunnya ada pantai Petanahan, Ambal Ayah, Karangbolong dll. Sebelum ini terposting hanya pantai Ambal yang saya sambangin, tak cukup ramai dibanding pantai selatan Kebumen lainnya paling tidak pengunjung bisa menikmati pacuan kuda cukup tiket masuk antara Rp8000 - Rp10000 per-kepala sedangkan untuk tiket masuk ke pantai cukup Rp1000.

CeLeb 2010 - Bukan Titanic

Semua orang pasti tahu kapal yang aku tampilin bukan Titanic namun paling tidak kita bangga Indonesia yang terkenal dengan nenek moyang orang pelaut memiliki dermaga kapal yang tak kalah dengan negara lain, paling tidak kapal kita jaya di negeri kita sendiri. Saat posting ini di publikasikan siang hari lepar dhuhur, saya menyempatkan diri mempublikasikan kapal kapal ya ada di sekitar pelabuhan Bakauhuni Lampung Selatan. Saya melihat tidak terlalu banyak kapal yang terpakir disini khususnya kapal penyebrangan Sumatra - Jawa, Bakauhuni - Merak. Kita bangga punya Feri, walaupun tak sebesar Titanic (namanya juga kapal penyebrangan) cukup untuk menampung puluhan kendaraan roda empat. Soal tarif penyebrangan saya tidak mencari informasi (lah wong saiya tinggal naek ajjja koq) namun soal harga makanan jangan di tanya masalahnya kalau kamu enggak terpaksa pasti males, bayangin satu harga minuman teh dalam kemasan ex: NU green tea mencapai Rp10000,- , sebel juga sebenernya biasanya 5 ribu eh disini berlipat 2 kali dan untuk waktu perjalanan sekitar kurang lebih 1 jam.

CeLeb 2010 - Tiga Saudara dari 24 Jam Lalu

Terasa begitu lama, ini pemberhentian ke-2 dari mulai berangkat 24jam lalu. Menahan pegel seluruh badan itu pasti disamping itu rasa mual menggerayangi perut, kupastikan ini masuk angin. Tiga Saudara, Rumah Makan yang terletak di daerah Dabor Rajo (maaf saya tak sempat mencari informasi lengkap karena mengurusi mual masuk angin) yang menurut seorang penumpang masih masuk wilayah Sumatra Selatan namun tidak melewati batas Lampung - Sumsel. Tepat pukul 01.00 wib, beristirahat di tempat ini kaki saya langsung tertuju ke arah sebuah tanda bertuliskan "Toilet disana" tak lama memang cuma kencing, gosok gigi, cuci muka dan kemudian mencari secangkir kopi sembari meminta tolong teman untuk mengerok punggung. Ngomong - ngomong tentang kopi, kopi yang kunikmati disini jauh beda dengan kopi hitam yang biasa aku minum di sana (maaf aku bilang "ni kopi campur jagung bakar gosong kali ya!"). Melihat penumpang lain begitu menikmati makanan disini namun bagiku semua makanan tak membuatku ngiler. Hanya 1 jam beristirahat hanya menulis ini yang kunikmati.

Celeb 2010 - Po. Raharja

Postingan ini terkirim di atas bus Po.Raharja tujuan Jambi - Kebumen, dimana saya dan banyak teman satu tujuan mempercayakan mudik 2010 ini tepat pukul 2 wib. Saya pribadi memilih bus ini dengan alasan karena banyak teman satu tujuan paling tidak kita akan merasa satu keluarga walaupum cuma dalam satu bus. Seorang teman menelpon "kenapa nggak pake pesawat aja" jawaban saya simple "duit nggak cukup.". Mudah - mudahan perjalanan ke kampung halaman tidak ada halangan apapun. Satu hal yang membuat saya lega kali ini tidak ada penumpang yang di letakan di bangku cadangan dan barang relatif disusun baik dan benar. YA ALLOH LINDUNGILAH PERJALANAN MUDIK KAMI, JAUHKANLAH KAMI DARI SEMUA BALAK DAN MARABAHAYA, HANYA KEPADAMU YA ALLOH KAMI MEMOHON, SUJUD SYUKUR ATAS SEMUA KUASAMU DAN SHOLAWAT SALAM SAYA HATURKAN KEPADA NABI AGUNG MUHAMMAD SAW. Amiiiiin.

CeLeb 2010 - Tas Ransel

Hubungan antara cerita lebaran dengan tas ransel bagiku adalah sangat kuat dari awal merantau. Tas membawa kemanapun baju lusuhku pergi, pindah tempat kerja hingga pindah kontrakan. Tas ini enggak sepenuhnya ransel, tas gendong biasa hasil dari tukar menukar tas waktu zaman STM dulu. Sejatinya tas ini milik seorang teman sebut saja Mustakim dan tasku yang dulu berwarna biru tak tahu dimana rimbanya, siapa yang pegang atau bagaimana kondisinya. Selama 6 tahun tas ini memuat penuh baju dan segalanya menemani setiap langkahku, terimakasih untuk Mustakim dan Danang yang memindahkan ke tanganku. "Tenang saja kawan tas ini selalu kujaga hanya kantong depan sletingnya rusak" Mungkin sobatku tak merasa lagi tasnya sama halnya denganku yang tak menanyakan kabar tentang tasku, aku senang kenang kenangan tak sengaja membuatku lebih merasa teman adalah yang terindah. Mudik tanpa tas adalah hampa, dan saya bangga perjalanan hidupku selalu dengan tas ini karena saya merasa sahabat sahabat yang ada dalam sejarah tas ini menemaniku. Maaf, tulisan ini lebay dan ga ada asik asiknya..

CeLeb 2010 - Belanja Baju

Belanja sa'at lebaran hal wajib bagi kebanyakan orang dari mulai belanja baju hingga kebutuhan lebaran, sebenarnya belanja baju yang bisa dipakai untuk lebaran tidak harus nunggu lebaran kecuali kebutuhan makanan atau yang bersifat konsumtif. Kalau kita mau sadar sebenarnya para pedagang merugikan kita atas nama lebaran, saya tidak membicarakan akar masalah perbedaan harga bulan lebaran dengan sebelumnya. 20 jam sebelum menulis ini, melakukan kegiatan yang enggak sepenuhnya suka yaitu belanja (dari dulu banyak nitip ama temen cewek) paling kalau beli juga sebulan sekali. Mendatangi shop to shop, distro to distro, mall to mall mencari pilihan baju muslim hingga celana tidak ketinggalan baju anak untuk anaknya Bibi dikampung, tentunya pilahan saya jatuh pada murah dan enak dilihat. Sebelumnya saya mendapat resuman tentang baju yang murah dan enggak kalah ama Mall punya. Akhirnya 5 jam keliling finish dipasar biasa low end shop alasan saya cukup simpel yaitu product sama harga bisa ditawar. Saya enggak butuh mahal yang penting nyaman. Mungkin ini pertama kalinya menghabiskan THR cuma untuk belanja baju (jujur agak bingung belum lebaran duit udah hampir habis). Biasanya belanja tidak di hari lebaran jadi duit enggak kerasa cepet nguapnya. "loh kok naek" pikirku sa'at melihat toko yang biasa aku kunjungi. Pada bulan juli sebuah celana dengan merek dan model yang sama seharga Rp.xxxxx mendadak mahal jadi Rp.yyyyy sungguh teerrrllaalluu ! ;)

CéLèb 2010 - Cerita Lebaran 2010


Setahun sekali setelah satu bulan puasa, sebuah momen yang paling ditunggu umat muslim. Lebaran Idul Fitri kali ini kita rayakan 10-11 september {mudah - mudahan kalender rumah gw ga salah hehe} yang sebelumnya kita merasakan puasa sembari menghidupkan kembali semangat nasionalisme.



Lebaran identik dengan ketupat, mudik, baju baru dan hal - hal yang sudah menjadi kebiasan masyarakat kita. Mungkinkah tanpa itu semua kita akan merasa "wow , hidup gue hampa nich.", banyak teman di facebook menulis update status "gila, hari gini THR gue belum keluar" dan juga "gimana aku mau belanja kalau THR belum turun" dari sini bisa kita tarik kesimpulan belanja untuk atau saat lebaran adalah wajib dan berbagi adalah sebuah kebutuhan. "Mas, besok beli'in baju lebaran ya.", begitu kata adiku yang cewek dan "Ko, baju buat anak umur 2 tahun kayak gimana?" SMS seorang teman cowok yang ingin membelikan baju untuk keponakanya. Sebenarnya tak beda dengan lebaran umat lain, umat chinese saat imlek mengenal kata angpao. Untuk kaum muslimin jawa sampai saat ini saya belum mengenal istilah resmi dari kata berbagi di hari lebaran.



Cerita lebaran 2010 kurang terasa lengkap bagi saya jika tak bisa berbagi dengan semuanya termasuk teman teman netter, walaupun hanya sekedar diary atau catatan mungkin kurang bermanfa'at paling tidak kita bisa meramakain dan mesyukuri hari ini, hari dimana Tuhan selalu memberikan cinta kasih tanpa kurang apapun. Saya berharap teman - teman mau berbagi cerita lebarannya kepada kita semua.
Sujud syukur dan salam selalu kita panjatkan kepada ALLAH SUBHANAHUWATANGALLAH.. Amiiien.

Postingan Populer